MACAM DAN JENIS TUMPATAN PADA GIGI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kesehatan
merupakan hal yang penting bagi setiap manusia dan karies merupakan salah satu
masalah kesehatan yang merusak struktur email dan dentin dari gigi dan
penanggulangannya adalah dengan menumpat gigi yang mengalami kerusakan.
Konsep
alam, cantik, dan menarik memiliki arti yang berbeda untuk setiap pasien. Ini
adalah tugas dari dokter untuk mengetahui apa yang pasien inginkan. Dokter gigi
harus mengetahui sejauh mana pasien mewujudkan tujuan yang ideal untuk diri
mereka sendiri. Aspek estetika tidak bisa kompromi dari fungsi gigi. Perawatan
gigi karena harus menyeimbangkan antara fungsi dan estetika gigi. Untuk tujuan
ini banyak faktor perlu dicermati sebelum tambalan akan menonjolkan dalam
penampilan estetika. Dokter gigi harus berkomunikasi dengan pasien untuk
menjelaskan aspek-aspek penting tentang tambalan yang mempengaruhi penampilan
estetika.
Ilmu
bahan kedokteran gigi adalah ilmu yang mempelajari mengenai jenis bahan,
komposisi, sifat-sifat, kegunaan serta cara penggunaannya. Bahan tumpatan
berkembang di dunia kedokteran gigi,
diantaranya tambalan resin komposit. Resin komposit merupakan bahan
tambalan yang banyak digunakan di masyarakat, karena nilai estetiknya yang
lebih bagus dibanding tambalan amalgam, sedangkan dari segi kekuatanya hampir
sama dengan tambalan amalgam. Dengan meningkatnya kebutuhan estetik di bidang
kedokteran gigi, dan pertimbangan mengenai sifat toksik merkuri saat tambalan
amalgam distorsi membuat penggunaan restorasi resin komposit meningkat.
Keberhasilan dalam suatu perawatan biasanya ditentukan oleh jenis bahan yang
dipakai, oleh karena itu seorang dokter gigi dituntut harus mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang bahan-bahan kedokteran gigi yang digunakan.
1.2 Rumusan masalah
Apakah
definisi tumpatan gigi ?
Apa
saja jenis bahan tumpatann gigi ?
Apa
saja macam-macam tumpatan gigi ?
1.3 Tujuan
Mengetahui definisi
tumpatan gigi
Mengetahuai jenis-jenis
tumpatan gigi
Mengetahui macam-macam
tumpatan gigi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Tumpatan gigi adalah pengembalian fungsi
gigi dalam mulut dengan jalan menghentikan proses karies dan menjaga pulpa agar
tetap vital dan sehat. Penumpatan gigi merupakan suatu tindakan restorasi gigi
dengan cara membuang jaringan karies dan meletakan bahan restorasi pada gigi
yang mengalami kerusakan. Tindakan perawatan menggunakan bahan restorasi lebih
efektif dibandingkan dengan pencabutan karena pertimbangan estetika dan
fungsional.
2.2
Jenis bahan tumpatan
Jenis bahan tumpatan yang sering
digunakan dalam bidang kedokteran gigi ialah resin komposit, semen ionomer kaca
(GIC) dan amalgam. Sebagai bahan restorasi tentunya masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari bahan tumpatan komposit dalam
penggunaanya ialah dari segi estetik paling baik dan sewarna dengan gigi, sifat
mekanik dan fisik cukup baik, dapat digunakan di gigi posterior, tidak
mengandung merkuri, sementara itu resin komposit memiliki kekurangan iritatif
terhadap pulpa, dari segi biaya relatif mahal, dapat terjadi karies sekunder
dibawah tumpatan, dapat berubah warna dalam pemakaian jangka panjang, keausan
permukaan oklusal dan terjadi pengerutan saat polimerisasi. Sementara itu GIC
memiliki beberapa keuntungan yaitu melekat secara fisika kimia dengan jaringan
gigi, mengandung fluor, melepaskan fluor, tidak mengiritasi jaringan mulut dan
gingiva, bersifat bakteriostatik, dan berfungsi sebagai reservoir fluor selama
tumpatan berada di mulut dan dalam keadaan baik. Dibalik semua keuntungan GIC
terdapat juga kekurangan yaitu tidak dapat menerima tekanan kunyah yang besar,
mudah abrasi dan erosi, dan translusent-nya lebih rendah. Amalgam memiliki
kelebihan kuat dan tahan lama, tahan terhadap tekanan kunyah, harganya paling
murah diantara bahan resotrasi yang lain, resiko terjadinya kebocoran sangat
kecil, dapat digunakaan pada suasana lembab, dan amalgam memiliki kekurangan
menyebabkan perubahan warna pada gigi karena bersifat korosi, membutuhkan
banyak pengambilan jaringan gigi yang sehat, menimbulkan alergi pada beberapa
pasien berupa inflamasi dan gatal, mengandung merkuri yang berbahaya.
2.3 Macam-macam tumpatan
Ada
3 macam tumpatan pada gigi, antara lain:
1.
Tumpatan
sementara
a. Fletcher
Fletcher
adalah bahan tumpatan sementara yang terdiri atas bubuk dan cairan. Bubuk dan
cairan dicampur di atas glassplate
dengan spatel semen menghasilkan suatu campuran berbentuk adonan yang lama
kelamaan akan mengeras.
b. Gutta percha point
Gutta percha merupakan lateks koagulasi cairan getah murni
yang dapat mengeras dan berasal dari pohon jenis sapotacheae yang dapat dipadatkan, terdapat di semenanjung Malaysia
dan pulau-pulau sekitarnya dan pada daerah-daerah tropis.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang kedokteran gigi membuktikan bahwa gutta
percha point merupakan bahan yang paling ideal dan sering digunakan sebagai
bahan pengisian saluran akar.
Pada perawatan saluran akar yang memakai
gutta percha point bertujuan untuk
mempertahankan gigi selama mungkin dalam rongga mulut dan dapat memadat dengan
baik. Susunan gutta percha terdiri
atas gutta percha, kalsium karbonat, silica, dan beberapa bahan sulfat.
c. Semen
seng fosfat
Tumpatan dengan bahan basis, dan
pelapik. Selain itu, juga digunakan untuk bahan perekat, yakni sebagai perekat,
mahkota, tuangan emas, inlay, band
dan pasak inti serta perawatan lesi karies dalam klinik
d. Semen
oksida seng eugenol
Semen
oksida seng eugenol (OSE) adalah semen tipe sedative yang lembut. Biasanya disediakan
dalam bentuk bubuk dn cairan, dan berguna sebagai bahan basif insulatif
(penghambat). Bahan ini sering digunakan sebagai tumpatan sementara.
Eugenol
memiliki efek paliatif terhadap pulpa gigi dan ini merupakan salah satu
kelebihan jenis semen tersebut, kelebihan lainnya adalah kemampuan semen untuk
meminimalkan kebocoran mikro, dan memberikan perlindungan terhadap pulpa. Bahn ini
paling sering digunakan ketika merawat lesi karies yang besar.
2.
Tumpatan
semipermanen
a. Silikat
Tumpatan
silikat sering digunakan untuk penambalan gigi anterior, karena warnanya
menyerupai warna gigi. Tumpatan silikat dapat larut dalam cairan mulut walaupun
lebih kuat dari tumpatan sementara. Oleh karena itu, tumpatan silikat disebut
juga sebagai tumpatan semipermanen.
3. Tumpatan
permanen
a. Amalgam
Amalgam merupakan salah satu tumpatan
tetap yang sangat kuat dan tahan terhadap makanan yang keras. Amalgam memiliki
kelebihan kuat dan tahan lama, tahan terhadap tekanan kunyah, harganya paling
murah diantara bahan resotrasi yang lain, resiko terjadinya kebocoran sangat
kecil, dapat digunakaan pada suasana lembab, dan amalgam memiliki kekurangan
menyebabkan perubahan warna pada gigi karena bersifat korosi, membutuhkan
banyak pengambilan jaringan gigi yang sehat, menimbulkan alergi pada beberapa
pasien berupa inflamasi dan gatal, mengandung merkuri yang berbahaya
b. Komposit
Komposit
adalah suatu campuran dari dua material atau lebih, masing-masing materialnya
memberikan kontribusi pada sifat resin komposit. Ada 2 macam resin komposit
yaitu: Komposit Fowable dan Komposit packable. Resin komposit juga memiliki
kelebihan lebih estetis, mempertahankan struktur gigi, menutup margin restorasi
dan memperkuat sisa struktur gigi, radiopak, mengevaluasi kontur dan lesi
karies dan struktur gigi sehat. Adapun kekurangannya yaitu terjadi lesi karies
sekunder, dapat mengabsorbsi air dan terjadi pengkerutan saat polimerisasi.
c. Glass Ionomer Cement
Semen ionomer
kaca adalah bahan tambal sewarna gigi yang komponen utamanya terdiri dari
likuid yang merupakan gabungan air dengan dengan polyacid dan bubuk berupa
fluoroaluminosilicate glass. Adapun kelebihan dari GIC dapat melepaskan
fluoride, memiliki stabilitas dimensi tinggi, dan mempunyai sifat
biokompatibilitas. Kekurangan dari GIC ialah mudah terpengaruh air, mudah
terjadi dehidrasi, kurang kuat melekat pada porselein dan emas murni, warna
kurang stabil atau tidak persis sama dengan gigi dan mudah berubah bentuk.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bahan tumpatan berkembang di dunia
kedokteran gigi, diantaranya tambalan resin komposit. Resin komposit merupakan
bahan tambalan yang banyak digunakan di masyarakat, karena nilai estetiknya
yang lebih bagus dibanding tambalan amalgam, sedangkan dari segi kekuatanya
hampir sama dengan tambalan amalgam. Dengan meningkatnya kebutuhan estetik di
bidang kedokteran gigi, dan pertimbangan mengenai sifat toksik merkuri saat
tambalan amalgam distorsi membuat penggunaan restorasi resin komposit
meningkat. Keberhasilan dalam suatu perawatan biasanya ditentukan oleh jenis
bahan yang dipakai, oleh karena itu seorang dokter gigi dituntut harus
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang bahan-bahan kedokteran gigi yang
digunakan.
3.2 Saran
Masyarakat disarankan untuk lebih
menjaga gigi untuk menghindari penyakit-penyakit gigi seperti karies agar gigi
tetap terlihat baik dan bersih. Sebelum ingin melakukan restorasi,
konsultasikan dulu dengan dokter gigi, tumpatan apa yang bagus dan cocok untuk
mencapai nilai estetika yang diinginkan. Setelah melakukan restorasi gigi,
rawat gigi dengan benar, menggosok gigi secara teratur, mengurangi mengkonsumsi
makanan yang dapat merusak gigi dan rutin periksa ke dokter gigi minimal 6
bulan sekali.
DAFTAR
PUSTAKA
· Bakar, Abu. 2015. Kedokteran Gigi Klinis
Edisi 2. Penerbit CV. Quantum Sinergis Media. Yogyakarta.
·
Wigati, Practissa R. Vol.5, No.2, 2016. Gambaran Penggunaan Bahan Tumpatan di Rumah
Sakit Gigi Dan Mulut PSPDG Fakultas Kedokteran UNSRAT Tahun 2015
·
Ariningrum, Ratih. Vol. 8, No.3, 2001. Pertimbangan-pertimbangan Yang Mendasari
Segi Estetika Pada Tumpatan Komposit Gigi Anterior.
·
Anang, Dewi Y, dkk. Vol.3, No.2, 2015. Penggunaan Bahan Tumpatan di Rumah Sakit
Gigi dan Mulut PSPDG Fakultas Kedokteran UNSRAT Pada Tahun 2014.
·
Fatmawati, D. W. A., Vol. 8, No. 2, 2011.
Macam-macam Restorasi Rigid Pasca
Perawatan Edodontia. Stomatognatic (J.K.G Unej).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar